TEORI AKUNTANSI MANAJEMEN DALAM STANDAR AKUNTANSI MANAJEMEN


Dituturkan Dr Jan Hoesada

PENDAHULUAN

Berbagai periset menyatakan bahwa IFRS Board menyisipkan teori akuntansi baru dalam standarnya, diperkirakan juga berlaku pada standar akuntansi manajemen. Berbagai teori akuntansi manajemen tersirat pada standar akuntansi manajemen. Akuntansi manajemen berbasis standar global akuntansi manajemen disusun ICPA (International Certifed Professional Accountant) yang dibentuk AICPA dan CIMA (Chartered Institute of Management Accountans) dinobatkan sebagai jantung ilmu pengambilan keputusan karena secara sistematis mampu memberi informasi untuk keperluan pelestarian bisnis, dengan dasar pikiran bnerupa empat prinsip utama yang digunakan dalam 14 praktik utama dalam berakuntansi manajemen .

BERBAGAI TEORI TERSEMBUNYI DALAM STANDAR AKUNTANSI MANAJEMEN

Pertama, Teori persaingan. Akuntansi manajemen merupakan sebuah sarana manajemen. Manajemen menggunakan berbagai sumber informasi, selain akuntansi manajemen, dalam proses pengambilan keputusan. Output akuntansi manajemen tidak akan digunakan oleh manajemen bila kalah tepat waktu dan kalah andal dibanding sumber info di luar akuntansi manajemen. Karena itu akuntansi manajemen harus lebih andal (reliable), terpercaya (trustworthy), dapat diaudit (auditable), lengkap (comprehensive), tepat guna (spesific decision based on spesific info) dan tepat waktu (on time), dibanding sumber info di luar akuntansi manajemen.Organisasi akuntansi manajemen dan sistem akuntansi manajemen dalam sebuah perusahaan akan dibubarkan, apabila terdapat info substitusi yang lebih andal dan lebih murah.

Kedua, Teori penyederhanaan informasi. Pada subjudul “intended audience” dalam PAS 1919 versi CIMA, ditemukan secara empiris bahwa setiap pelanggan melakukan 70 keputusan berbagai ragam pembelian perhari, berdasar beratus-ratus ragam faktor pertimbangan pribadi. Sebagian besar CEO/CFO di muka bumi tertimbun informasi dalam/luar perusahaan (info overload), sulit memilah dan menganalisis informasi “mentah” berlebih tersebut sebagai dasar pengambilan keputusan, sehingga muncullah gagasan (1) mengidentifikasi keputusan penting, keputusan berprioritas tinggi dan keputusan sering berulang, (2) menemukan faktor pertimbangan apa saja yang dibutuhkan untuk setiap jenis keputusan manajemen yang berulang  tersebut, (3) menyediakan data berkualitas tinggi berbasis akuntansi manajemen sebagai sistem pendukung pengambilan keputusan strategis (Management Accounting Decision Support System) bidang tertentu saja, misalnya info harga jual berbasis cost plus required margin terbanding dengan harga produk sejenis para pesaing utama berbasis big-data, informasi biaya perfitur dalam produk telepon genggam,  (4) yang makin berciri kecerdasan artifisial dan real time untuk memecahkan berbagai masalah tidak terstruktur dengan sistem informasi akuntansi manajemen yang andal, terstruktur, dan terkomunikasi kepada seluruh lapis/hirarki manajemen, menimbulkan aksi korektif/positif yang terintegrasi. Ketiga, Teori  prinsip akuntansi manajemen.  Secara empiris tak ditemukan wacana tentang konvensi, postulat/asumsi akuntansi manajemen, sementara rumpun prinsip terancukan dengan konsep dalam PAS 1919 versi CIMA. Tujuan pembentukan prinsip akuntansi manajemen dimaksud sebagai dasar penetapan/pilihan sistem akuntansi manajemen yang paling tepat  untuk mendukung proses pengambilan keputusan manajemen dalam mencapai sasaran dengan strategi terpilih  dalam melestarikan nilai (value) yang diutamakan entitas, untuk menjamin sukses entitas dalam meraih tujuan nilai idaman tersebut berdasar praktik akuntansi manajemen nan-efektif. Sebagai misal, nilai diidamkan adalah nilai tambah (value added) cq optimalisasi keinginan pasar cq kepuasan pelanggan utama akan produk/jasa utama, diatas kinerja pesaing/produk saingan.

Selengkapnya…