ANGER MANAGEMENT


MANAJEMEN KEMARAHAN

Dr. Jan Hoesada

30 junPENDAHULUAN

Makalah disajikan sebagai siraman rohani bagi insan, merupakan vitamin jiwa, menjernihkan jiwa yang keruh, dan memberi gagasan aspek manajemen kemarahan. Potret terpilih bersama yang kami muliakan dan terkasih; Haji Ladiman Djaiz MM, kakak angkat pemakalah, yang berpulang bulan lalu.

MANAJEMEN KEMARAHAN

Karangan Herry Tjahjono pada Kompas tanggal 27 Juni 2016 berjudul Pemimpin Pemarah mengambil Gubernur DKI sebagai sampel kenyamanan untuk awal pembahasan. Gubernur dinilai sebagian orang sebagai pemarah berlebihan dan tidak pada tempatnya, oleh sebagian yang lain dinilai proporsional. Penelitian Profesor Sarlito Wirawan Sarwono menyimpulkan bahwa Gubernur tersebut marah hanya pada dua kondisi; terjadi korupsi atau ketidak adilan.

Berikut adalah beberapa gagasan tentang manajemen kemarahan;

  • Seorang konglomerat menyatakan bahwa kemarahan harus pada tempatnya.
  • Salah satu kompetensi penting seorang pemimpin adalah kompetensi kemarahan.
  • Malcom X menyatakan bahwa pernyataan kemarahan adalah sebuah upaya membuat perubahan, kemarahan berdaya dobrak terhadap status quo. Sementara itu kelompok status quo juga marah marah dan menyerang balik pendobrak tersebut dengan maksud memertahankan status quo.
  • Kompetensi kemarahan
    1. Spirit kemarahan adalah mendobrak status quo. Kompetensi kemarahan yang baus mampu menerobos semua penghalang kemajuan.
    2. Sifat kemarahan adalah sifat kemarahan yang baik, obyektif dan murni dari hati nurani yang mendambakan kebaikan, kemajuan. Pemimpin hipoktrit tak akan menyatakan kemarahannya bila merugikan dirinya, menyebabkan dirinya masuk kedalam bahaya, tidak ikhlas menyumbangkan kemaraha untuk perubahan sosial. Pemimpin hipokrit mendomonstrasikan kemarahan palsu, misalnya menyatakan perang kepada korupsi, padahal aktivitas korupsi terus dilakukannya.
    3. Tujuan kemarahan harus jelas, aksi kemarahan dilaksanakan secara sadar menuju tujuan tersebut.
  • Hal hal penting lain yang perlu diperhatikan adalah sbb
    1. Anger is a decisive tool, sebuah sarana paling efektif dari sarana manajemen yang lain, untuk mencapai tujuan mulia. Pemimpin tersebut telah memertimbangkan hampiran lain atau telah mencoba hampiran lain dan gagal. Hampiran lain misalnya hampran imbalan, pelatihan, pengawasan, persuasi, asistensi dan lain lain.
    2. Frekuensi kemarahan harus dipertimbangkan, sarana tersebut menjadi tidak efektif apabila dilakukan terlampau sering, disebut inflasi kemarahan.
    3. Kualitas kemarahan harus prima sesuai target, sebuah kemarahan yang mampu memosisikan pesan kedalam ingatan target secara mendalam dan tak akan terlupakan, mampu menghasilkan suatu aksi berkualitas. Seorang pemimpin menyatakan kemarahannya dalam bentuk sikap kaget, tidak percaya, terluka, kesedihan mendalam, tanpa marah, karena dikecewakan oleh anak buah paling dipercaya dan dikasihi, menyebabkan target menangis dan berjanji akan membereskan tugas tersebut sepenuh hati.
    4. Kemarahan tidak menimbulkan dendam kesumat pihak dimarahi, aksi reatilasi dan lain lain.
    5. Kemarahan harus adil dan obyektif, tidak berbasis nilai cq kebenaran subyektif. Pihak termarahi setuju tentang basis nilai tersebut.
    6. Kemarahan merupakan signal keputusan strategis yang akan dijatuhkan kepada pihak yang dimarahi, kemarahan adalah instruksi terakhir, tanda rasa kasih kepada yang dimarahi akan risiko atau bahaya penugasan tersebut dialihkan kepada pihak lain yang handal, menyebabkan pihak termarahi kehilangan jabatan dan pangkat tertentu, apabila masih gagal setelah dimarahi.
    7. Terdapat jenis pemimpin yang tidak mau marah, menyatakan tidak akan marah, karena ia berkuasa menjatuhkan sanksi. Dan sejarah menunjukkan, bahwa ia tanpa ragu selalu tanpa ragu langsung menjatuhkan sanksi, dengan senyum. Dengan demikian, sanksi berbentuk dimarahi, tidak terdapat pada kamus jenis pemimpin yang satu ini. Ia berkata, kemarahan atau emosi negatif merusak kesehatan dan kegiatan saya selanjutnya hari ini, mengacaukan keseimbangan hormonal,membuat saya pendek umur. Saya memeringatkan sekali saja, lalu sanksi.
    8. Seorang pemimpin menyatakan bahwa ia menghitung satu sampai sepuluh dalam hati, sebelum mengungkapkan kemarahan. Dengan cara itu, ia memberi jeda agar kemurkaan reda, dan menyimpulkan kemarahan memang merupakan sarana manajemen perubahan yang terbaik yang harus digunakan.

PENUTUP

Dalam ilmu manajemen, hampiran kemarahan walau efektif sebaiknya dihindari, walau anda mampu menyatakan kemarahan dengan penuh empati atau kasih. Jangan sekali kali melepaskan amarah karena anda mata gelap dan murka, karena akibat buruknya amat besar, karena mungkin menyebabkan penyesalan seumur hidup. Kemarahan mengandung kebencian adalah panah beracun, menyebabkan permusuhan dan dendam kesumat, tidak tergolong sarana manajemen.

 

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1437 H – Mohon maaf  lahir dan bathin.

 

Sumber gagasan : Pemimpin Pemarah, Herry Cahyono, Terapis Budaya Perusahaan, Kompas 27 Juni 2016