PKBL BUMN BAGI KABUPATEN SIDENRENG RAPANG


Perang cadangan devisa NKRI antara lain berbentuk pengurangan impor umumnya, impor daging sapi khususnya.

PT Berdikari (Persero) makin memilih strategi fokus kepada bisnis sapi, berupaya memproduksi sapi dan berupaya melepas bangsa Indonesia dari ketergantungan akan daging impor, melepas berbagai jenis usaha seperti asuransi, mebel dan lain-lain.

Di desa Bila dekat danau Tempe, Kabupaten Sidenreng Rapang (Sidrap), Sulawesi Selatan terdapat 6.000 Hektare lahan peternakan sapi PT Berdikari United Livestock (Buli), anak perusahaan PT berdikari (Persero), berdasar teori mampu mengelola sampai 6.000 ekor sapi. Konsep peternakan serupa dengan peternakan liar alamiah Sumba, yaitu padang gembalaan dengan penggembala berkuda dan anjing pendisiplin.

Dirut PT Berdikari Librato memilih Ir. Ria Kusumaningrum – lulusan Fakultas Peternakan IPB 2004 – sebagai Direktur PT Berdikari United Livestock (Buli) dengan cetak biru peternakan yang amat lain, agar kapasitas 6.000 dapat ditingkatkan menjadi 50.000 ternak.

Pada setiap 10 hektare lahan dibangunlah sebuah kandang terbuka (disebut kombong) seluas 3.000 meter persegi, berpagar setinggi 1,5 meter dengan 150 ekor sapi yang hidup berkelompok. Sebuah kombong dikelilingi padang rumput gajah seluas 2 hektare untuk pakan ternak, 5 hektare pertanian shorgum untuk kebutuhan manusia. Sisa potong paska panen adalah batang dan daun shorgum untuk pakan ternak.

Terdapat lahan pembibitan pohon Jabung pada ranch tersebut. Pagar kombong adalah pagar hidup dari pohon Jabung ditanam rapat –sejenis pohon bongsor yang populer di Jawa Barat- untuk menghemat biaya pagar kawat duri, kayu pohon pagar dapat dipanen setiap lima tahun.

Wilayah ideal sebuah kombong adalah sebuah hamparan rumput seluas 3.000 meter persegi tepi danau apabila mungkin, agar peternak tak perlu memikirkan penyediaan air minum. Namun kombong jauh dari danau juga tidak menjadi masalah, karena air minum sapi dapat disediakan.

Klasifikasi sapi dibutuhkan untuk kelancaran program reproduksi. Disamping kombong reguler tersebut di atas, terdapat pula jenis kombong sapi besar, kombong sapi anakan, kombong sapi betina siap untuk reproduksi dan kombong khusus sapi hamil.

Pengebirian dihindari, inses juga dihindari. Sistem klasifikasi sapi berbasis kombong juga dimaksud untuk menghindari sistem pengebirian jantan kurang sehat dan hubungan perkawinan tidak sehat umumnya, perkawinan inses khususnya, seperti anak sapi berjenis laki-laki yang sudah besar berisiko mengawini ibu dan/atau saudara kandung berjenis betina.

Keberadaan BUMN berterima batin masyarakat setempat, Pejabat Kabupaten Sidrap menerima teknologi kombong tersebut, lalu mendiseminasi teknologi kombong kepada penduduk disertai modal PKBL BUMN.

Pembangunan konsep peternakan Ria Kusumaningrum tersebut dibantu para ahli Fakultas Peternakan Universitas Makassar.

Disamping masalah devisa, Dahlan Iskan menganggap impor daging sapi merendahkan bangsa, sebaliknya mandiri berdaging sapi meningkatkan harkat bangsa Indonesia. Makalah ini semoga dibaca Bank Indonesia, Mentan, Mensos, para Bupati berlahan luas dan mendorong RAPBD berbagai DPRD untuk alokasi anggaran wisata-karya ke Kabupaten Sidrap, ketimbang – ehm – studi banding ke luar negeri.

Sebagai kesimpulan dan penutup, patokduga (benchmarking) merupakan pola pendidikan masyarakat paling praktis. Perguruan Tinggi bekerja sama dengan BUMN untuk menjadi pejuang pembangunan bangsa, guru bangsa, dan penyelamat devisa. Zero waste management concept adalah sebuah ancangan BPR (business process reengineering) berbasis alam, berhampiran alamiah – antara lain – bila kotoran sapi diolah menjadi kompos & pupuk penyubur rumput gajah asupan ternak, sorghum asupan manusia dan ternak, penyubur pohon pagar kombong penghasil kayu komersial. Air danau, kotoran sapi dan pohon jabung bukan saja sebuah bentuk cost reduction strategy (mengurangi biaya pengadaan air minum, pakan komersial dan biaya pagar), merupakan strategic cost management dimana pupuk menyebabkan rumput & sorghum gemuk sehingga sapi cepat gemuk.

(Disarikan secara bebas dan takzim dari karya Dahlan Iskan, “Dari Buli, Ria Berdikari Ingin Angkat Harga Diri”, Bab 10, Memasuki Era BUMN Multinational Corporation, Manufacturing Hope, PT Elex media Komputindo, Kompas Gramedia, 2013).