Akuntansi Aset Tanaman (Studi Kasus pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan)


1.1 Latar Belakang
Laporan Keuangan merupakan hasil kinerja suatu entitas selama satu periode.  Dalam kerangka
konseptual SAP,  laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama satu periode pelaporan. Laporan keuangan harus disajikan secara wajar dimana transparansi terjamin. Kewajaran laporan keuangan dapat bermanfaat untuk tujuan pengambilan keputusan manajemen.
Dalam kaitannya dengan informasi yang bermanfaat bagi pengguna, terdapat empat karakteristik kualitatif laporan keuangan yang merupakan prasyarat normatif yang diperlukan agar laporan keuangan pemerintah dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki, yaitu relevan, andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami.
Agar informasi yang diperoleh dari laporan keuangan dapat diandalkan, maka laporan tersebut harus cukup terbebas dari kesalahan dan penyimpangan, baik yang berhubungan dengan pengakuan, pengukuran, penyajian, maupun pengungkapannya. Pemilihan metode akuntansi yang tepat diperlukan untuk memastikan setiap elemen-elemen dalam laporan keuangan telah diperlakukan sesuai dengan perlakuan akuntasi yang berlaku.
Salah satu elemen laporan keuangan yang sangat penting adalah neraca. Neraca menyediakan informasi mengenai posisi keuangan suatu entitas pelaporan.  Neraca harus menyajikan secara terpisah kategori dan klasifikasi utama aktiva dan kewajiban.  Dengan demikian, perlakuan akuntansi aset dan perlakuan  kewajiban memiliki standar akuntansi yang berbeda.
Aset merupakan aktiva yang mempunyai manfaat ekonomi di masa datang yang cukup pasti, dikuasai oleh entitas dan timbul akibat transaksi atau kejadian masa lalu. Aset mencerminkan kekayaaan baik berwujud maupun tidak berwujud yang berharga atau bernilai pada sebuah perusahaan. Aset pada suatu entitas pelaporan terdiri dari aset lancar, aset tetap, dan aset tidak berwujud. Salah satu jenis aset lain yang belum sering dibahas yaitu aset biologis. Aset biologis terdiri dari hewan, tanaman, dan produk agrikultur.
Indonesia yang terletak di daerah khatulistiwa diberkahi dengan tanah yang subur dan cuaca yang sangat mendukung perkembangan usaha agrikultur. Kegiatan jenis usaha pengelolaan sumber daya berupa hewan ternak dan tanaman tersebar sampai ke pelosok negeri. Dengan demikian Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam aktivitas perekonomian yang berkaitan dengan aset biologis berupa hewan dan tanaman hidup. Aktivitas agrikultur ini tidak hanya dikelola oleh sektor swasta, entitas pemerintah juga terlibat dalam pengelolaan aset biologis. Pengelolaan ini umumnya dilakukan dalam rangka pemberian pelayanan kepada publik secara luas.

S e l e n g k a p n y a . . .