Sang Jenderal bermaksud meninjau lapangan, pada saat perang antar negara terjadi, dan protokol kementerian pertahanan – seperti biasa – mengatur rute inspeksi paling aman bagi Sang Jenderal.
Rombongan inspeksi memasuki dan berjalan ber-kilo meter sepanjang parit-parit pertahanan nan sepi desingan peluru dengan santai, para prajurit sepanjang parit dan sampai tiba-tiba sebuah mortir meledak di depan rombongan. Tiga korban meningggal dan tiga terluka, menyebabkan seluruh rombongan terkejut dan panik. Diantara keributan itu, Sang Jenderal dengan tenang dan berwibawa meminta prajurit pemanggul sarana komunikasi mendekat, mengangkat telepon dan bertanya pada Pusat Informasi; Ada apa?, dan dijawab oleh petugas pusat informasi; Perang, dungu!.
